DANJENKopassus Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa menegaskan Eggi Sudjana bukan warga Korps Baret Merah. Hal itu menanggapi unggahan video di akun Eggi Sudjana, Rabu (12/1) dalam kegiatan ulang tahun Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM). "Saya (Danjen Kopassus), dalam hal ini sebagai Pembina Korps Baret Merah, Home Hankam Kamis, 19 Januari 2023 - 0608 WIBloading... Empat jenderal TNI yang merupakan lulusan Akmil 1980-an di antaranya, dari Jenderal TNI Purn Andika Perkasa hingga KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Foto/SINDOnews A A A JAKARTA - Setidaknya ada empat jenderal TNI yang lulusan Akademi Militer Akmil tahun 1980-an. Para jenderal jebolan Akmil 1980-an ini ada yang masih aktif dan ada yang sudah menjadi jenderal TNI yang merupakan lulusan Akmil 1980-an di antaranya, Jenderal TNI Purn Muhammad Andika Perkasa, Jenderal TNI Purn Mulyono, Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Jenderal TNI Dudung itu, dikutip dari Kamis 19/1/2023, keberadaan Akmil berawal dari didirikannya Militaire Academie MA Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945. Baca juga Panglima TNI Yudo Margono Mutasi Besar-besaran 223 PerwiraDidirikannya MA Yogyakarta tersebut atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip profil singkat empat jenderal tersebut1. Jenderal TNI Purn Muhammad Andika PerkasaAndika Perkasa merupakan mantan Panglima TNI dan dgantikan oleh Laksamana TNI Yudo Margono pada 19 Desember 2022. Jenderal Andika yang lahir pada 21 Desember 1964 ini merupakan lulusan Akademi Militer tahun Jenderal TNI Purn MulyonoJenderal Mulyono lahir pada 12 Januari 1961, jabatannya terakhir sebagai KSAD dimulai pada 8 Juli 2015 dan berakhir pada 22 November 2018. Sebelumnya jebolan Akmil tahun 1983 ini mengemban amanah sebagai Komando Strategis Angkatan Darat Pangkostrad. tentara nasional indonesia tni ad jenderal tni andika perkasa jenderal tni dudung abdurachman gatot nurmantyo Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 31 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 8789%: B + 83-86%: B 80-82%: B-77-79%: C + 73-76%: C 70-72%: C-63-69%: D + Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon Oleh Selamat Ginting, Wartawan Senior RepublikaDengan pangkat baru, tiga jenderal asal Sulawesi Selatan pulang kampung ke Komando Daerah Militer Kodam Hasanuddin. Mereka adalah Brigjen Djashar Djamil, Firman Dahlan, dan Andi Kaharuddin. Ketiganya sama-sama berasal dari Korps Zeni. Djashar dan Firman abituren lulusan Akademi Militer Akmil 1988-B program pendidikan taruna tiga tahun. Sedangkan Kaharuddin abituren Akmil 1988-A program pendidikan taruna empat tahun. Firman dan Kaharuddin segera menjadi brigadier jenderal brigjen, karena jabatannya untuk brigjen. Brigjen Djashar Djamil menjadi komandan komando resor militer Danrem Toddopoli, Watambone, Sulawesi Selatan. Brigjen Firman Dahlan menjadi Danrem Taraoda Tarogau di Mamuju, Sulawesi Barat. Provinsi Sulawesi Barat merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, Brigjen Andi Kaharuddin menjadi kepala kelompok staf ahli kapok sahli Panglima Kodam Hasanuddin. Kaharuddin menyusul kepala staf Kodam kasdam Brigjen Andi Muhammad yang juga asal Sulawesi Selatan dari Akmil 1988-A. Namun Andi Muhammad dari Korps Infanteri. Sedangkan Pangdam Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka, abituren Akmil 1987 dari Korps Arhanud artileri pertahanan udara juga putra daerah Sulawesi Selatan. Sehingga lima jenderal asal Sulawesi Selatan kini kompak pulang kampung menjaga kedaulatan para jenderal itu berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Kep/385/IV/2020, tanggal 19 April 2020 lalu. Mutasi ini melibatkan 329 perwira tinggi pati TNI. Sebelumnya ada mutasi berdasarkan keputusan Panglima TNI Nomor Kep/355/III/2020, tanggal 31 Maret 2020. Mutasi melibatkan 27 pati TNI. Bahkan sebelumnya pada 30 maret 2020, beredar susunan mutasi yang melibatkan 402 personel, namun belum ditandatangani Panglima TNI. Susunan itu akhirnya dikukuhkan melalui dua keputusan tersebut. Kemungkinan akan ada keputusan baru untuk melengkapi susunan keputusan tersebut, seperti yang pernah diungkapkan Presiden Joko Widodo saat rapat pimpinan TNI-Polri di di Istana Negara, akhir Januari 2020 lalu. “Ada 60 jabatan baru untuk perwira tinggi dengan pangkat bintang satu sampai bintang tiga,” kata Jokowi yang antara lain didampingi Panglima TNI Hadi menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dilakukan berdasarkan peraturan presiden perpres Nomor 62/2016 tentang Susunan Organisasi TNI. Antara lain sebanyak 21 Korem tipe B akan dinaikkan menjadi Korem tipe A. Sehingga komandannya akan berpangkat bintang satu brigjen. “Penambahan jabatan tetap akan mempertahankan piramida, sehingga diharapkan akan bisa menyerap pati-pati yang sebelumnya banyak nonjob,” ujar Marsekal Hadi. Di lingkungan Kodam, selain Korem tipe B naik jadi tipe A, para irdam juga naik jadi brigjen. Begitu juga kapokahli pangdam untuk jenderal bintang satu. Jadi di Kodam ada beberapa jabatan perwira tinggi, yakni pangdam, kepala staf Kodam kasdam, irdam, kapoksahli, serta komandan Korem tipe kampungAda hal menarik dari dua keputusan tentang mutasi perwira tinggi tersebut. Kini banyak jenderal yang pulang ke kampung dengan mendapatkan job di tanah kelahirannya. Bukan hanya di Kodam Hassanuddin saja, tetapi juga di Kodam putra daerah Sulawesi Utara, dengan pangkat barunya, juga pulang kampung. Brigjen Prince Meyer Putong, abituren Akmil 1990 dari Korps Kavaleri didaulat menjadi Komandan Korem Danrem Santiago di Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Diikuti Brigjen Junior Tumilaar, abituren Akmil 1988-A dari Korps Zeni menjadi Irdam Merdeka. Kemudian Brigjen Josias Mamuko, abituren Akmil 1985 dari Korps Infanteri sebagai kapoksahli panglima Kodam Pangdam Merdeka. Dengan pangkat barunya, Brigjen Arnold AP Ritiauw dan Brigjen Chairussani Abbas Sopamena juga pulang kampung. Arnold Ritiauw abituren Akmil 1991 dari Korps Zeni dipercaya menjadi Danrem Binaiya di Ambon, Provinsi Maluku. Hal yang sama bagi Brigjen Abbas Sopamena. Abituren Akmil 1986 dari Korps Infanteri itu ditugaskan sebagai Danrem Baabullah di Ternate, Provinsi Maluku Utara. Keduanya di bawah Kodam juga dengan Danrem Garuda Hitam, Lampung, kini dijabat putra daerah. Dengan pangkat barunya, Brigjen Toto Jumariono, abituren 1987 dari Korps Infanteri, kembali pulang ke Bandar Lampung. Dengan pangkat barunya pula, Brigjen Muhammad Zulkifli, abituren Akmil 1991 dari Korps Kavaleri. Kini juga pulang kampung menjadi Danrem Garuda Putih di Jambi. “Saya kembali ke kampung,” kata Zulkifli. Bukan hanya untuk jabatan jenderal bintang satu. Melainkan juga untuk jabatan pangdam. Ada Mayjen Santos G Matondang, dan Mayjen Andi Sumangerukka, Mayjen Herman Asaribab, dan Mayjen Joppye Onesimus Wayangkau Akmil 1986, Korps Infanteri yang memimpin kampung halamannya. Kini Mayjen Ali Hamdan Bogra, jenderal kelahiran Serui, dipercaya menjadi Pangdam Kasuari, Provinsi Papua Barat. Jenderal bintang dua korps Infanteri itu teman satu letting dengan Kepala Staf Angkatan Darat KSAD Jenderal Andika Perkasa, abituren Akmil 1987. Ali Bogra menggantikan Mayjen Joppye Onesimus Mayangkau, juga putra daerah Papua. Pangdam Cendrawasih pun dijabat putra daerah, Mayjen Herman Assaribab, Akmil 1988-B dari Korps Infanteri. Pulang kampung juga dialami Brigjen John Sihombing, abituren Akmil 1985 dari Korps Peralatan. Dengan pangkat barunya, ia menjadi Kapok Sahli Pangdam Bukit Barisan di Medan, Sumatra Utara. Dari pola mutasi tersebut, sekaligus memberikan hadiah' bagi mereka yang sudah diambang pensiun. Abituren Akmil 1985 dan 1986 tahun ini dan tahun depan, mayoritas sudah pensiun. Sehingga promosi menjadi brigjen untuk multi korps di akhir masa pengabdian, menjadi sebuah penghargaan. Mereka memang pantas, karena memenuhi syarat menjadi jenderal. Tentu dengan catatan, semoga bukan karena alasan primordialisme kesukuan mereka menduduki posisi brigjen.
Meraihpangkat Jenderal di Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi pencapaian tertinggi bagi anggota TNI.,TNI,aksi TNI,TNI AD,Militer,Ragam Konten,Ragam,Tren,Trending,VIRAL,Kisah Inspiratif Jenderal TNI,Lika-liku anak jenderal,Jakarta,Yogyakarta Deretan Lulusan Terbaik Akmil TNI yang Raih Pangkat
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID MVscn4mdcyM5LcyFIfM0ePiVmXCRB1Wt2l1g_9rnmGLvbjRZPndfOQ==
Suarapaparisacom, JAKARTA, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan kepada seluruh personel kepolisian dalam menjalankan tugasnya untuk tidak sekali-kali melupakan tugas pokoknya untuk selalu melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat. Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) tujuh Kapolda di
Travel BuddyKu Rabu, 15 Februari 2023 - 1514 JAKARTA Terdapat sejumlah Panglima Kodam Pangdam Iskandar Muda jebolan Akademi Militer Akmil pada tahun 1989. Salah satu di antaranya sudah pensiun dan kini menjadi Gubernur Provinsi Aceh . Komando Daerah Militer Iskandar Muda merupakan Komando kewilayahan pertahanan yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Aceh. Sepanjang sejarahnya, Kodam Iskandar Muda telah dipimpin oleh seorang Pangdam yang lahir dari generasi Akmil yang berbeda-beda, termasuk juga Akmil 89. Berikut dua Panglima Kodam Iskandar Muda jebolan dari Akmil angkatan 89. 1. Hassanudin Mayor Jenderal TNI Hassanudin merupakan salah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat AD. Saat ini beliau mengemban amanat sebagai Wakil Inspektur Jenderal TNI AD. Dalam riwayatnya, pria kelahiran 7 September 1965 ini diketahui lulusan Akademi Militer pada tahun 1989 dari kecabangan Artileri Pertahanan Udara. Jenderal bintang dua ini menjabat sebagai panglima kodam pada tahun 2020 untuk menggantikan pendahulunya yakni, Letnan Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko. Sebelum menjabat sebagai Panglima Kodam, sejumlah posisi strategis juga pernah didudukinya. Diantaranya ada Pamen Denma Mabesad 20162017, Irut Renproggar Itjenad 20172018, Waasrena Kasad 2017, Kasdam I/Bukit Barisan 20182019, dan Asrena Kasad 20192020. 2. Achmad Marzuki Mayor Jenderal TNI Purn Achmad Marzuki merupakan salah satu mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat. Setelah purna tugas, kini beliau menjabat sebagai Gubernur Provinsi Aceh sejak tahun 2022 lalu. Dalam riwayatnya, pria kelahiran 24 Februari 1967 ini diketahui sebagai lulusan Akademi Militer pada tahun 1989 dari kecabangan Infanteri Kopassus. Jenderal bintang dua ini pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Iskandar Muda pada tahun 2020-2021 untuk menggantikan pendahulunya yakni, Mayor Jenderal TNI Hassanudin. Sebelum menjabat sebagai seorang Panglima Kodam, sederet posisi khusus pernah diembannya. Diantaranya adalah Danrem 174/Anim Ti Waninggap 2016, Komandan PMPP TNI 2016-2018, TA. Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas 2018, Pangdivif 3/Kostrad 2018-2020 dan Ir Kostrad 2020. bim

REPUBLIKACO.ID, JAKARTA — Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menyebutkan, sembilan partai politik mendaftar pada hari pertama tahapan pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024, Senin (1/8/2022) hari ini. Partai politik yang mendaftar pada hari pertama, yakni PDIP, PKP, PKS, Partai Reformasi, PRIMA, Perindo, Nasdem, PBB, dan Pandai. Pada

Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior RepublikaTiga Menguak Takdir adalah buku kumpulan puisi yang menyelami pemikiran dan perasaan tiga sastrawan, yakni Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani. Dengan segenap perbedaan, mereka bersatu demi mencapai cita-cita yang disebut 'suatu tujuan takdir'. Mereka adalah sastrawan Angkatan '45 lahir dan berawal dari kecamuk dan kegetiran atas Perang Kemerdekaan. Ada 'takdir' yang sebenarnya mereka perjuangkan. Apa itu? Cuma mereka bertiga yang tahu. Mereka berjuang melalui puisinya membakar semangat para pejuang yang telah mengorbankan nyawa, demi tercapainya kemerdekaan. Chairil Anwar menulisnya dalam sajak Antara Krawang-Bekasi’ dan Asrul Sani dengan Sebagai Kenangan kepada Amir Hamzah, Penyair yang Terbunuh’. Kemudian Rivai Apin menulis sajak Anak Malam’, menggambarkan pejuang tak kenal menyerah. BACA JUGA Curhat Jokowi, Disebut Plonga-plongo Sampai Bapak Bipang Kali ini, penulis bukan akan membahas tiga sastrawan tersebut, melainkan takdir dari tiga jenderal abituren lulusan sekolah militer Akademi Militer Akmil 1992. Kini sudah tiga orang menyandang jabatan bintang dua, yakni Mayjen TNI Maruli Simanjuntak 51 tahun, Mayjen TNI Richard Tampubolon 52 tahun, dan Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo 50 tahun. Kunto segera mendapatkan promosi Mayjen dengan jabatan barunya sebagai Panglima Divisi Infanteri Divif 3/Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan. Promosi Kunto berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/540/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. Rising starDi antara dua rekannya, Maruli yang merupakan menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seperti lari sendirian. Sejak awal Desember 2018 sudah menyandang pangkat Mayjen dengan jabatan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Paspampres. Artinya hanya dalam rentang waktu 26 tahun, ia bisa memperoleh pangkat jenderal bintang dua. Jika dibagi dengan delapan pangkat sejak Letda hingga Mayjen, maka rata-rata satu pangkat sekitar 3,25 tahun. Sesuatu yang mencengangkan. Kini jabatan kedua untuk pangkat Mayjen sebagai Panglima Kodam Udayana di Bali, terhitung akhir November 2020. Dia menjadi rising star bintang yang bersinar, terbang meninggalkan rekan-rekannya. Menjadi bersamaan dengan seniornya abituren Akmil 1990 dan 1991. Terutama lulusan terbaik Akmil 1990, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa 54 tahun maupun lulusan terbaik Akmil 1991 Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso 53 tahun. Bahkan hingga kini, Teguh Pudjo belum sempat menjadi Panglima Kodam. Dua jabatan bintang duanya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri AD, dan kini Komandan Pusat Penerbangan AD. Sedangkan Mayjen Cantiasa bintang duanya sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan kini Panglima Kodam Cendrawasih, sejak akhir Agustus 2020 lalu. BACA JUGA HMI Dituding Binaan PKS, Ketum Minta Aparat Bertindak Hanya Mayjen Richard yang bisa mendekati meluncurnya Maruli. Jenderal dengan nama lengkap Richard Horja Taruli Tampubolon. Pada pertengahan Desember 2019, ia naik pangkat Mayjen dengan jabatan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan Kogabwilhan I. Artinya, Maruli satu tahun lebih dahulu daripada Richard untuk mendapatkan bintang dua. Kemudian pada akhir Juli 2020, Richard menjadi Komanan Komando Operasi Khusus Koopssus TNI. Sebuah lembaga yang baru dibentuk pada Juli 2019. Ia menggantikan Mayjen TNI Rochadi yang pensiun. Koopssus TNI merupakan badan pelaksana pusat yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Sehingga pasukan khusus dari tiga matra yaitu matra darat, matra laut dan matra udara stand by di Mabes TNI. Dan kini, 2,5 tahun setelah Maruli menjadi Mayjen, Kunto Arief Wibowo menyamai sebagai jenderal bintang dua. Posisinya sebagai Panglima Divif 3 Kostrad. Kunto adalah anak eks Wakil Presiden Try Sutrisno. Posisi Pangdivif 3 ini kalah bergengsi’ daripada Pangdivif 1, apalagi Pangdivif 2 Kostrad. Sebab Divif 3 Kostrad ini baru dibentuk dan satuannya belum lengkap. Misalnya, belum memiliki Batalyon Zeni Tempur Yonzipur dan Batalyon Kavaleri Yonkav sebagai satuan-satuan bantuan tempur satbanpur. Satbanpur lainnya seperti Batalyon Artileri Medan Yonarmed 6 dan Artileri Pertahanan Udara Yonarhanud 16, mengambil alih komando pengenadalian kodal dari Kodam Hasanuddin. Brigade Infamteri Brigif 20 dari Kodam Cenderawasih ke Divif 3 Kostrad. Termasuk Brigif Para Raider 3 dari Divif 1 Kostrad ke Divif 3 Kostrad beserta tiga Yonif-nya. Di antara tiga Divif Kostrad, Divif 2 memiliki jumlah satuan yang lebih banyak daripada Divif 1, apalagi Divif 3. Perwira tinggi 13 persenBaik Maruli, Richard maupun Kunto disatukan dalam satu korps Infanteri. Mereka adalah penjuru bagi abituren Akmil 1992 yang mengawali menjadi jenderal bintang dua, kurang dari 29-30 tahun masa dinas perwira. Namun, tidak ada yang tahu tentang takdir mereka sejak awal menjadi taruna Akmil di Magelang dan perjalanan ke depannya. Termasuk apa keinginan dari takdir menempuh jalan karier militer yang memang berbeda. Mereka punya jalan masing-masing yang melatarbelakangi napak tilas kariernya. Ketiganya berupaya untuk menempuh jalan terbaik dalam perjalanan hidupya di dunia militer yang keras. Maruli dan Richard harus berdarah-darah untuk bisa bergabung sebagai pasukan komando Kopassus.Memang saat lulus taruna, mereka bukan ranking tiga besar. Namun dalam perkembangan di lapangan, mereka punya takdir yang cukup baik daripada dua lulusan terbaik Akmil 1992, yakni Brigjen TNI Erwin Djatniko 52 tahun dari Korps Kavaleri, penerima Adhimakayasa dan Brigjen TNI Adisura Firdaus Tarigan 52 tahun dari Korps Zeni, penerima Trisaksi kini mendampingi Maruli sebagai Inspektur Kodam Udayana. Sedangkan Adisura menjadi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Wa Asrena Kepala Staf Angkatan Darat KSAD bidang pengendalian. Keduanya baru satu tahun menjadi keseluruhan abituren Akmil 1992 menghasilkan 274 perwira dari tujuh korps, yakni Infanteri 166 perwira, Kavaleri 5 perwira, Armed 25 perwira, Arhanud 22 perwira, Zeni 33 perwira, Perhubungan /komunikasi elektro 12 perwira, dan Peralatan /materiel 11 perwira.Dari jumlah itu sekitar 13 persen sudah menjadi perwira tinggi pati. Tiga menjadi Mayjen dan 32 lainnya menjadi Brigjen. Selebihnya mayoritas Kolonel. Apalagi dengan kebijakan baru, semuanya mengikuti Seskoad, maka mayoritas berpangkat sekitar 20 persen saja yang bisa menjadi perwira tinggi dari abituren Akmil. Seperti piramida, semakin ke atas semakin mengecil. Sehingga masih ada sekitar tujuh persen lagi dari para Kolonel tersebut yang akan menyusul menjadi perwira tinggi. Bersambung... BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Bisniscom, JAKARTA - Pemerintah mengklaim jenis bahan bakar minyak (BBM) dengan kadar oktan (research octane number/RON) 89 sudah sesuai dengan spesifikasi.. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan berdasarkan laporan dari PT Vivo Energy Indonesia sebagai Home Hankam Kamis, 08 Juni 2023 - 0546 WIBloading... Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin menelurkan sejumlah Panglima Kodam Pangdam yang berkarier militer cemerlang. Salah satunya adalah Jenderal TNI Andi Muhammad Jusuf Amir. Foto/Istimewa A A A JAKARTA - Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin menelurkan sejumlah Panglima Kodam Pangdam yang berkarier militer cemerlang. Beberapa nama Pati TNI yang menjadi orang nomor satu Kodam XIV/HSN berhasil menjadi jenderal bintang empat. Sepanjang sejarah berdirinya Kodam XIV/Hasanuddin, baru dua nama Pangdam yang bisa melesat menyandang bintang empat di pundaknya. Terhitung sudah 25 tahun lamanya, Kodam XIV/Hasanuddin tak lagi menelurkan Pangdam yang berhasil menembus pangkat bintang empat. Baca Juga Dari sebanyak 35 perwira tinggi yang pernah mengemban amanat menjadi Pangdam Hasanuddin, sebanyak 18 nama mengakhiri karier militernya dengan pangkat Mayor Jenderal Mayjen. 14 nama lainnya berhasil menyandang pangkat bintang tiga alias Letnan Jenderal Letjen.Sementara, Totok Imam Santoso yang saat ini menjabat Pangdam Hasanuddin diketahui berpangkat Mayjen TNI. Sebagai perwira tinggi TNI yang masih aktif, karier militer Totok masih panjang dan berpeluang menjadi jenderal bintang empat. Dikutip dari Rabu 7/6/2023, Kodam Hasanuddin merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Kodam ini sempat beberapa kali berganti 20 Juni 1950 dilakukan pembentukan tujuh Teritorium di seluruh Indonesia melalui Surat Penetapan KSAD Nomor 83/KSAD/PNT/1950, Teritorium VII berkedudukan di Makassar. Beberapa bulan berselang pada Agustus 1950, Teritorium VII berganti nama menjadi Tentara Teritorium VII/Indonesia KSAD kembali mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KPTS-288/5/1957 tanggal 27 Mei 1957 tentang perubahan dari Resimen Infanteri menjadi Komando Daerah Militer KDM di Wilayah Indonesia Timur. Peresmian terbentuknya Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara KDM-SST dilaksanakan dalam suatu upacara militer pada tanggal 1 Juni 1957 di Lapangan Hasanuddin rangka reorganisasi, TNI melakukan penggabungan Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Kodam VII/Wirabuana yang meliputi seluruh wilayah Pulau Sulawesi pada 12 Februari 1985. Baru pada 12 April 2017 lalu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat KSAD Jenderal TNI Mulyono mengubah kembali nama Kodam VII/Wirabuana menjadi Kodam XIV/ Pangdam Hasanuddin yang kariernya melejit hingga jenderal bintang 41. Jenderal TNI Andi Muhammad Jusuf AmirSosok Andi Muhammad Jusuf Amir atau dikenal M Jusuf menjabat sebagai Pangdam Hasanuddin kedua setelah Mayjen TNI Andi Mattalatta. Keturunan bangsawan Bugis ini, dalam karier militernya berhasil menjadi jenderal bintang empat dengan menjabat sebagai Panglima ABRI periode 1978-1983. tentara nasional indonesia tni ad pangdam hasanuddin kodam hasanuddin tokoh bangsa Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 9 menit yang lalu 32 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu FotoANTARA. A A A. JAKARTA - Pengacara keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J , Kamarudin Simanjuntak menyebut bahwa pihaknya mengajukan 11 orang sebagai saksi dalam laporan kasus dugaan pembunuhan berencana . "Ada 11 saksi yang kami ajukan," ujar Kamarudin di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022). akmil 89 yang sudah jenderal - Selamat datang di situs kami. Pada pertemuan ini admin akan membahas tentang akmil 89 yang sudah Yuniarto Perwira Generasi Baru TNI, Lulusan Terbaik AKMIL 1989 from mengikuti upacara laporan korps kenaikan pangkat yang dipimpin ksad jenderal tni dudung abdurachman di mabesad, jakarta. Learning management system lms penilaian kinerja individu; Kami menyarankan anda mengupdate browser anda untuk pengalaman yang lebih baik. akmil 89 yang sudah 89 Yang Sudah JenderalBrowser yang digunakan merupakan versi lama dan sudah tidak didukung lagi. Kamis, 11 november 2021 1118 wib penulis Beranda news perseteruan jenderal andika dan jenderal dudung memuncak di akmil. Kami menyarankan anda mengupdate browser anda untuk pengalaman yang lebih baik. Salah satu yang kini membantu jokowi dari kalangan militer ialah letnan jenderal tni muhammad herindra. akmil 89 yang sudah akmil dimulai dari dibangunnya militaire academie ma di yogyakarta pada 31 oktober pula, bukan kali ini saja jhonny mengikuti jejak kakak kelasnya itu. Mereka mengikuti upacara laporan korps kenaikan pangkat yang dipimpin ksad jenderal tni dudung abdurachman di mabesad, jakarta. Berikut deretan lulusan terbaik di akademi militer yang berhasil meraih pangkat jenderal dan menduduki posisi kepala staf serta jabatan panglima menyarankan anda mengupdate browser anda untuk pengalaman yang lebih management system lms penilaian kinerja individu; Nama lainnya adalah brigadir jenderal tni. Kunjungi akmil, jenderal andika beri pesan penting untuk lulusan terbaik akpol 1995, sementara jhonny alumnus terbaik rekan seangkatannya sudah tembus bintang abdulrachman susianto yang saat ini menjabat inspektur jenderal tni angkatan arief indratmoko,yang sejak tanggal 25 mei 2021 mengemban amanat sebagai komandan pusat teritorial angkatan Dalam riwayat karier sandi, polisi kelahiran salatiga ini pernah bertugas sebagai kapolrestabes medan pada 2016. Herindra dipercaya menjadi wakil menteri pertahanan mendampingi prabowo andika perkasa memberikan pesan penting untuk para taruna di akmil magelang, jawa 17 letjen, alumni akmil 1987 masih menguasai sebanyak 6 orang. Jabatan itu pula yang disandang jhonny sejak 20 desember 2019. Beranda news perseteruan jenderal andika dan jenderal dudung memuncak di 11 november 2021 1118 wib penulisBrowser yang digunakan merupakan versi lama dan sudah tidak didukung lagi. Tri budi pernah menjadi komandan grup a paspampres 2018—2019 komandan korem 052/wijayakrama 2019—2020 dan wakil komandan jenderal kopassus 2020—2021 sebelum menjadi menjadi danpaspampres. Salah satu yang kini membantu jokowi dari kalangan militer ialah letnan jenderal tni muhammad itulah pembahasan tentang akmil 89 yang sudah jenderal yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah pernah berkunjung di website beta. biar artikel yg aku telaah diatas memberikan manfaat jatah pembaca dan melimpah pribadi yang sudah pernah berkunjung di website ini. beta pamrih anjuran berawal seluruh grup pelebaran website ini biar lebih baik lagi. cTpP.
  • l81vat64wv.pages.dev/234
  • l81vat64wv.pages.dev/79
  • l81vat64wv.pages.dev/392
  • l81vat64wv.pages.dev/188
  • l81vat64wv.pages.dev/75
  • l81vat64wv.pages.dev/191
  • l81vat64wv.pages.dev/233
  • l81vat64wv.pages.dev/168
  • l81vat64wv.pages.dev/350
  • akmil 89 yang sudah jenderal